Telah Lahir Anak Manusia
Bahar D. Dirgantara, Indonesia 2006-2007
© 2007
© 2008, edited
SEMANGAT!
Menempuh jalan terasa berat
Tanjakan
Turunan terjal
Tetesan peluh, asin
Berjuanglah, terus
Jangan pernah hentikan
Semua dapat terwujud
Pastikan dan camkan dalam jiwa kita
SEMANGAT!
Tak pernah mati
Sampai raga ini berputus dari ruh
Ruh yang dipanggil Sang Pemilik
Lesu
Kulihat dirinya berpacu
Tak ada yang jua menolong
Berat di pundaknya hendak dihempaskan
Kataku: Jangan! Ini adalah karuniaNya, kamu patut bersyukur
Kataku telah lama berselang
Hampa dalam dirinya meradang
Jangan menyerah!
Segala tindakan pasti ada hasilnya
Ia mulai tertunduk lesu
Tanpa orang yang mau mengerti
Kataku: Teruslah, jangan berhenti!
Dia mulai bangkit, menuju kesuksesan tiada henti
Kesejukan Hati
Banyak orang, tapi hanya sebagian
Banyak bicara, tapi tak berisi
Banyak tingkah, tapi tak berarti
Banyak ide, tapi tanpa kejelasan
Manusia sering berbuat kesalahan
Tak sadar, kemudian menyesal
Sadarlah,
Bahwa sikap jujur adalah penting
Hilangkan kepura-puraan
Jadilah manusia alami
Sealami bumi ini dalam melewati usianya
Dan menuju kesejukan dalam hidup
Seseorang Mengatakan
Telah lama terdengar
Kata-kata itu
Dia mengatakan:
Sudah tiada lagi yang peduli
Ia memohon untuk tidak terjadi
Masa yang membuat hidup
Menjadi tidak berarti
Dapatkah itu?
Tangannya memohon
Tetesan air mata
Peluh itu mengalir
Perih yang terasa
Oh, tidak
Tidak hari ini harus meninggalkan
Mereka yang kesakitan
Mereka yang diterjang peluru
Diterjang oleh mata zaman kemunafikan
Serbuan
Jangan rusak Bumi ini
Jangan lagi kau gempur tanah-tanah kami
Tiada daya kami melakukan perlawanan
Terus kami digempur
Mata-mata ganas itu begitu serakah
Melalap habis milik kami
Tiada yang menolong kami
Kecuali Ia Yang Maha Besar
Kami terus berjuang
Hingga anak-anak kami
Dan cucu kami
Mengerti arti sesungguhnya perjuangan di jalanNya
Lima
Tak terasa
Sudah berjalan sedemikian lama
Perjalanan
Dengan naik turunnya semangat
Momen-momen yang telah lewat, ternikmati
Baru saja ditemukan, asa baru
Saat berkumpul
Di sebuah ketinggian
Udara sejuk mengantarku
Demi sebuah tanggung jawab
Yang jangan pernah kutinggalkan
Yang selalu aku junjung karena sebuah pilihan akhir
Nyanyian
Empat lagu telah mengantarkanku
Ke sebuah harapan baru
Demi kejayaan
Demi kesejahteraan
Aku diberi pilihan
Dan aku dipilih
Untuk membuat pemilihan
Walau berdiri sendiri
Ya, Allah
Aku memanjatkan permohonan
Lapangkan dada ini
Dalam menjalankan RisalahMU
Walau banyak penghalang
Berikan diri ini kekuatan
Kekuatan yang datangnya dari arah manapun
Aku sungguh memohon
Sangat memohon
Dengan ketulusan ini
Atas keikhlasan ini
Aku memohon
Demi terangnya Cahaya Salam
Aku Tetap Berdiri
Tak pernah lekang apa yang ada dalam diri ini
Aku berdiri
Tegak
Menghadap langit
Aku selalu berkembang
Tumbuh
Laksana Pohon Jati
Dan memiliki harga diri
Aku tak mau mundur sedikit pun
Meski
Apapun
Yang dapat membuat nyawaku melayang
Tidur
Buah rasa setelah ada
Selalu dapat membuat kita semakin merasa ada
Tak pernah rasa kantuk
Hingga kita tersadar bahwa kita tidur untuk selamanya
Seekor Katak Kecil
Alkisah, ada seekor katak kecil yang penuh ide. Dia selalu ingin membuat dirinya diperhatikan oleh orang lain. Tapi, banyak orang tidak mengacuhkannya. Ia terus berupaya untuk membuat orang lain kagum atas dirinya. Namun sia-sia saja upayanya itu.
Isa; Yesus menurut...
Persoalan berakhir perang
Ia pasti sedih jika melihat kekacauan ini
Ia pasti bersaksi
Untuk kami atau mereka
Kami, kasih dan sayang
Mereka, kasih dan cinta
Tak berbeda
Mengapa saling terkam
Lupakah ajaran Sang Al Masih as
Tidak
Manusia sengaja melupakan
Padahal Manusia Penutup telah hadir, kemudian pergi
Manusia Penutup, oh, Kekasih Allah
Damaikan manusia-manusia, damailah manusia-manusia
Seperti saat jayanya Cahaya Allah di muka Bumi (ini) lampau
© 2007
© 2008, edited
SEMANGAT!
Menempuh jalan terasa berat
Tanjakan
Turunan terjal
Tetesan peluh, asin
Berjuanglah, terus
Jangan pernah hentikan
Semua dapat terwujud
Pastikan dan camkan dalam jiwa kita
SEMANGAT!
Tak pernah mati
Sampai raga ini berputus dari ruh
Ruh yang dipanggil Sang Pemilik
Lesu
Kulihat dirinya berpacu
Tak ada yang jua menolong
Berat di pundaknya hendak dihempaskan
Kataku: Jangan! Ini adalah karuniaNya, kamu patut bersyukur
Kataku telah lama berselang
Hampa dalam dirinya meradang
Jangan menyerah!
Segala tindakan pasti ada hasilnya
Ia mulai tertunduk lesu
Tanpa orang yang mau mengerti
Kataku: Teruslah, jangan berhenti!
Dia mulai bangkit, menuju kesuksesan tiada henti
Kesejukan Hati
Banyak orang, tapi hanya sebagian
Banyak bicara, tapi tak berisi
Banyak tingkah, tapi tak berarti
Banyak ide, tapi tanpa kejelasan
Manusia sering berbuat kesalahan
Tak sadar, kemudian menyesal
Sadarlah,
Bahwa sikap jujur adalah penting
Hilangkan kepura-puraan
Jadilah manusia alami
Sealami bumi ini dalam melewati usianya
Dan menuju kesejukan dalam hidup
Seseorang Mengatakan
Telah lama terdengar
Kata-kata itu
Dia mengatakan:
Sudah tiada lagi yang peduli
Ia memohon untuk tidak terjadi
Masa yang membuat hidup
Menjadi tidak berarti
Dapatkah itu?
Tangannya memohon
Tetesan air mata
Peluh itu mengalir
Perih yang terasa
Oh, tidak
Tidak hari ini harus meninggalkan
Mereka yang kesakitan
Mereka yang diterjang peluru
Diterjang oleh mata zaman kemunafikan
Serbuan
Jangan rusak Bumi ini
Jangan lagi kau gempur tanah-tanah kami
Tiada daya kami melakukan perlawanan
Terus kami digempur
Mata-mata ganas itu begitu serakah
Melalap habis milik kami
Tiada yang menolong kami
Kecuali Ia Yang Maha Besar
Kami terus berjuang
Hingga anak-anak kami
Dan cucu kami
Mengerti arti sesungguhnya perjuangan di jalanNya
Lima
Tak terasa
Sudah berjalan sedemikian lama
Perjalanan
Dengan naik turunnya semangat
Momen-momen yang telah lewat, ternikmati
Baru saja ditemukan, asa baru
Saat berkumpul
Di sebuah ketinggian
Udara sejuk mengantarku
Demi sebuah tanggung jawab
Yang jangan pernah kutinggalkan
Yang selalu aku junjung karena sebuah pilihan akhir
Nyanyian
Empat lagu telah mengantarkanku
Ke sebuah harapan baru
Demi kejayaan
Demi kesejahteraan
Aku diberi pilihan
Dan aku dipilih
Untuk membuat pemilihan
Walau berdiri sendiri
Ya, Allah
Aku memanjatkan permohonan
Lapangkan dada ini
Dalam menjalankan RisalahMU
Walau banyak penghalang
Berikan diri ini kekuatan
Kekuatan yang datangnya dari arah manapun
Aku sungguh memohon
Sangat memohon
Dengan ketulusan ini
Atas keikhlasan ini
Aku memohon
Demi terangnya Cahaya Salam
Aku Tetap Berdiri
Tak pernah lekang apa yang ada dalam diri ini
Aku berdiri
Tegak
Menghadap langit
Aku selalu berkembang
Tumbuh
Laksana Pohon Jati
Dan memiliki harga diri
Aku tak mau mundur sedikit pun
Meski
Apapun
Yang dapat membuat nyawaku melayang
Tidur
Buah rasa setelah ada
Selalu dapat membuat kita semakin merasa ada
Tak pernah rasa kantuk
Hingga kita tersadar bahwa kita tidur untuk selamanya
Seekor Katak Kecil
Alkisah, ada seekor katak kecil yang penuh ide. Dia selalu ingin membuat dirinya diperhatikan oleh orang lain. Tapi, banyak orang tidak mengacuhkannya. Ia terus berupaya untuk membuat orang lain kagum atas dirinya. Namun sia-sia saja upayanya itu.
Isa; Yesus menurut...
Persoalan berakhir perang
Ia pasti sedih jika melihat kekacauan ini
Ia pasti bersaksi
Untuk kami atau mereka
Kami, kasih dan sayang
Mereka, kasih dan cinta
Tak berbeda
Mengapa saling terkam
Lupakah ajaran Sang Al Masih as
Tidak
Manusia sengaja melupakan
Padahal Manusia Penutup telah hadir, kemudian pergi
Manusia Penutup, oh, Kekasih Allah
Damaikan manusia-manusia, damailah manusia-manusia
Seperti saat jayanya Cahaya Allah di muka Bumi (ini) lampau
Komentar
tapi sekarang jadi ga begitu penting komentarnya,
habis komentarnya dah pengen diposting dari kemaren-kemaren tapi karna gak bisa-bisa akhirnya nguap deh komentarnya, lupa.
yang begitu penting buat gw sekarang adalah:
... HOREEEE, AKHIRNYA GW BISA KASIH KOMENTAR KE CAKRAWALA PUSTAKA....
... eh, maaf ... ya B' lepas kontrol! (gara-gara gaptek nih).
Tapi ntar kalo dah ketemu lagi komentarnya ku-posting ya!