Petuah Pepatah Apatah*
© b!, 2006, 2007
© Telkomsel, 2006**
1.
Ketika kita merasakan kelelahan dalam hidup, selalu ada cara untuk melepas kepenatan itu.
Duduk di atas atap rumah pada malam hari, menikmati semilir angin dan debu-debu malam yang lembut.
Dengar tarikan napas kita sambil menengadah ke atas.
Hayati bayang-bayang masa silam, puaskan diri merekam semua itu, putar masa itu ke titik awal.
Kita rasakan kenangan yang merambat perlahan, tenang.
Kembalikan semangat dengan kepalan tangan.
Sadari.
Kita terpilih untuk hidup dan menjalaninya adalah pilihan terbaik yang (pernah) ada.(b!)
2.
Kebahagiaan itu adalah saat kita menemukan momentum yang luar biasa dan membaginya kepada orang-orang di sekitar kita.
Juga saat di sekeliling kita memberikan saran dan kritik yang membangun bagi kita untuk selalu maju demi menciptakan inovasi yang berbuah peluang sebagai hasil dari usaha keras selama ini.(b!)
3.
Permasalahan besar, begitu awalnya.
Tapi, bila kita memiliki asa untuk menyelesaikannya, semua itu tidak dapat dipandang suatu yang besar lagi.
Karena besar atau kecilnya sesuatu adalah bagaimana sudut yang dipakai untuk melihatnya.
Dengan menghadapinya, kita dapat memperoleh pelajaran darinya.
Pelajaran yang tidak didapat dari bangku sekolah, dimana pelajaran sekolah membuat kita tak memiliki pilihan lain selain (terpaksa) melahapnya selama duabelas tahun.
Jadi?
Pandanglah segala sesuatu sebagai lompatan demi meningkatkan kemampuan hidup kita.
Kemampuan yang dapat dan pasti mempunyai andil di kehidupan masa depan.
Maka, jadilah MANUSIA DAHSYAT, manusia tanpa batas dengan rencana-rencana yang teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari demi mewujudkan berbagai tujuan.
Sabar dan selalu ikhlas menjalani bahtera kehidupan merupakan dua hal sebagai bekal bagi diri kita.
Sehingga menjadi manusia pantang menyerah.(b!)
4.
Bersyukur pada apa yang kamu sedang kerjakan saat ini, dan jangan terlalu melihat ke belakang atau ke depan.
Lakukan semua kewajiban dengan benar.(Telkomsel)
5.
Terkadang diri ini tak menyadari ketika orang-orang yang memberikan perhatian kepada kita adalah orang yang selama ini menunjukkan jalan kebenaran.
Penyesalan memang datang belakangan.
Namun untuk mencapai momentum jalan kebenaran, untuk dapat kita peroleh di kesempatan kedua, kita harus mengeluarkan energi yang lebih besar.
Tak ada kata berhenti untuk mendapatkannya.
Tak peduli orang-orang mencemooh dan memandang rendah.
Mari kita jaga langkah-langkah kebenaran itu tetap menjadi setapak yang selalu kita lalui.(b!)
* Dirangkum oleh Bahar D. Dirgantara
** Berdasarkan penerimaan pesan melalui ponsel berkartu simPATI (merek dagang Telkomsel)
Perhatian!
Penggunaan nama Telkomsel dan simPATI hanya sebagai sumber bukan bermaksud untuk promosi.
© Telkomsel, 2006**
1.
Ketika kita merasakan kelelahan dalam hidup, selalu ada cara untuk melepas kepenatan itu.
Duduk di atas atap rumah pada malam hari, menikmati semilir angin dan debu-debu malam yang lembut.
Dengar tarikan napas kita sambil menengadah ke atas.
Hayati bayang-bayang masa silam, puaskan diri merekam semua itu, putar masa itu ke titik awal.
Kita rasakan kenangan yang merambat perlahan, tenang.
Kembalikan semangat dengan kepalan tangan.
Sadari.
Kita terpilih untuk hidup dan menjalaninya adalah pilihan terbaik yang (pernah) ada.(b!)
2.
Kebahagiaan itu adalah saat kita menemukan momentum yang luar biasa dan membaginya kepada orang-orang di sekitar kita.
Juga saat di sekeliling kita memberikan saran dan kritik yang membangun bagi kita untuk selalu maju demi menciptakan inovasi yang berbuah peluang sebagai hasil dari usaha keras selama ini.(b!)
3.
Permasalahan besar, begitu awalnya.
Tapi, bila kita memiliki asa untuk menyelesaikannya, semua itu tidak dapat dipandang suatu yang besar lagi.
Karena besar atau kecilnya sesuatu adalah bagaimana sudut yang dipakai untuk melihatnya.
Dengan menghadapinya, kita dapat memperoleh pelajaran darinya.
Pelajaran yang tidak didapat dari bangku sekolah, dimana pelajaran sekolah membuat kita tak memiliki pilihan lain selain (terpaksa) melahapnya selama duabelas tahun.
Jadi?
Pandanglah segala sesuatu sebagai lompatan demi meningkatkan kemampuan hidup kita.
Kemampuan yang dapat dan pasti mempunyai andil di kehidupan masa depan.
Maka, jadilah MANUSIA DAHSYAT, manusia tanpa batas dengan rencana-rencana yang teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari demi mewujudkan berbagai tujuan.
Sabar dan selalu ikhlas menjalani bahtera kehidupan merupakan dua hal sebagai bekal bagi diri kita.
Sehingga menjadi manusia pantang menyerah.(b!)
4.
Bersyukur pada apa yang kamu sedang kerjakan saat ini, dan jangan terlalu melihat ke belakang atau ke depan.
Lakukan semua kewajiban dengan benar.(Telkomsel)
5.
Terkadang diri ini tak menyadari ketika orang-orang yang memberikan perhatian kepada kita adalah orang yang selama ini menunjukkan jalan kebenaran.
Penyesalan memang datang belakangan.
Namun untuk mencapai momentum jalan kebenaran, untuk dapat kita peroleh di kesempatan kedua, kita harus mengeluarkan energi yang lebih besar.
Tak ada kata berhenti untuk mendapatkannya.
Tak peduli orang-orang mencemooh dan memandang rendah.
Mari kita jaga langkah-langkah kebenaran itu tetap menjadi setapak yang selalu kita lalui.(b!)
* Dirangkum oleh Bahar D. Dirgantara
** Berdasarkan penerimaan pesan melalui ponsel berkartu simPATI (merek dagang Telkomsel)
Perhatian!
Penggunaan nama Telkomsel dan simPATI hanya sebagai sumber bukan bermaksud untuk promosi.
Komentar