Lansia Panmas kreatif
Bahar D. Dirgantara*
PANMAS, 30/5/2009—Ada-ada saja cara lansia dalam memaknai hari lansia ke-13 yang digelar di Kelurahan Pancoran Mas (Panmas), Sabtu (30/5). Mereka seperti menjelma menjadi remaja kembali, walau usia rata-rata mereka di atas 60 tahun.
Dalam acara tersebut RW 017 menampilkan aksi teatrikal dengan diiringi lagu campusari yang membuat hadirin terhibur dengan tingkah polah mereka. Suasana dalam acara tersebut terjalin hangat sejak dimulainya acara. Sebelumnya, sebagai pembuka acara kader FKKP menyanyikan Mars Lansia.
Selain itu juga diperingati hari jadi Forum Kajian Kader Posbindo (FKKP) setempat yang ke-1. Acara yang dihelat oleh FKKP dan P2KP (kini PNPM-MP) bertajuk Kita Tingkatkan Kreativitas dan Kepedulian Kader Posbindu Terhadap Lansia.
Wakil Tim Penggerak PKK Kota Depok Lin Sumarto mengatakan lansia tetap berdaya guna bagi diri dan keluarga. “Untuk itu agar tidak berkesan lansia itu lemah dan loyo. Jadi dengan kegiatan yang dilakukan kader FKKP, dapat mendayagunakan lansia di Panmas ini.”
Sementara Asmadi yang telah meneliti lansia di Panmas selama setahun menyebutkan lansia harus menjadi panutan. “Bila perlu sebelum lansia meninggalkan kita, korek dahulu semua pengalamannya. Tulis semua, catat pengalaman mereka karena berguna bagi pemuda untuk bahan pembelajaran,” tuturnya.
Ia juga memaparkan hasil penelitian soal lansia dengan melakukan praktek. “Ada banyak suka dan duka saat bersama keluarga dan kader.”
Ada dua hal di Panmas ini. Pertama, sudah terbentuk 20 Posbindu di 20 RW. Rencananya, pada Juni pertengahan akan ada launching Posbindu di RW 013. Kedua, pelatihan kader, sangat penting untuk mempersiapkan dalam upaya mempertahankan kesehatan lansia.
“Terbatasnya tenaga di Puskesmas, bukan berarti kesehatan lansia tidak terpantau. Maka itu diperlukannya peran serta masyarakat secara aktif melalui kader Posbindu,” jelasnya.
Ia juga melakukan pelatihan penanganan terhadap lansia selama 3 pekan. “Untuk memiliki kemampuan pelayanan yang baik terhadap lansia maka diadakanlah pelatihan selama 3 minggu kepada kader Posbindu,” katanya.
Tidak semua Posbindu mendapatkan pelatihan ini. “Tapi setidaknya Posbindu yang telah mendapatkan pelatihan dapat menyebarkan ilmunya kepada Posbinidu dalam forum pertemuan di FKKP, juga dengan keluarga yang terdapat lansia sebagai anggota keluarganya,” pungkas Asmadi.
* Wartawan, tinggal di Depok
PANMAS, 30/5/2009—Ada-ada saja cara lansia dalam memaknai hari lansia ke-13 yang digelar di Kelurahan Pancoran Mas (Panmas), Sabtu (30/5). Mereka seperti menjelma menjadi remaja kembali, walau usia rata-rata mereka di atas 60 tahun.
Dalam acara tersebut RW 017 menampilkan aksi teatrikal dengan diiringi lagu campusari yang membuat hadirin terhibur dengan tingkah polah mereka. Suasana dalam acara tersebut terjalin hangat sejak dimulainya acara. Sebelumnya, sebagai pembuka acara kader FKKP menyanyikan Mars Lansia.
Selain itu juga diperingati hari jadi Forum Kajian Kader Posbindo (FKKP) setempat yang ke-1. Acara yang dihelat oleh FKKP dan P2KP (kini PNPM-MP) bertajuk Kita Tingkatkan Kreativitas dan Kepedulian Kader Posbindu Terhadap Lansia.
Wakil Tim Penggerak PKK Kota Depok Lin Sumarto mengatakan lansia tetap berdaya guna bagi diri dan keluarga. “Untuk itu agar tidak berkesan lansia itu lemah dan loyo. Jadi dengan kegiatan yang dilakukan kader FKKP, dapat mendayagunakan lansia di Panmas ini.”
Sementara Asmadi yang telah meneliti lansia di Panmas selama setahun menyebutkan lansia harus menjadi panutan. “Bila perlu sebelum lansia meninggalkan kita, korek dahulu semua pengalamannya. Tulis semua, catat pengalaman mereka karena berguna bagi pemuda untuk bahan pembelajaran,” tuturnya.
Ia juga memaparkan hasil penelitian soal lansia dengan melakukan praktek. “Ada banyak suka dan duka saat bersama keluarga dan kader.”
Ada dua hal di Panmas ini. Pertama, sudah terbentuk 20 Posbindu di 20 RW. Rencananya, pada Juni pertengahan akan ada launching Posbindu di RW 013. Kedua, pelatihan kader, sangat penting untuk mempersiapkan dalam upaya mempertahankan kesehatan lansia.
“Terbatasnya tenaga di Puskesmas, bukan berarti kesehatan lansia tidak terpantau. Maka itu diperlukannya peran serta masyarakat secara aktif melalui kader Posbindu,” jelasnya.
Ia juga melakukan pelatihan penanganan terhadap lansia selama 3 pekan. “Untuk memiliki kemampuan pelayanan yang baik terhadap lansia maka diadakanlah pelatihan selama 3 minggu kepada kader Posbindu,” katanya.
Tidak semua Posbindu mendapatkan pelatihan ini. “Tapi setidaknya Posbindu yang telah mendapatkan pelatihan dapat menyebarkan ilmunya kepada Posbinidu dalam forum pertemuan di FKKP, juga dengan keluarga yang terdapat lansia sebagai anggota keluarganya,” pungkas Asmadi.
* Wartawan, tinggal di Depok
Komentar