Festival Depok 2009
Tenda pameran Festival Depok rubuh
Bahar D. Dirgantara*
BALAIKOTA DEPOK, 15/6/2009—Hujan deras yang mengguyur Kota Depok, kemarin sore, membuat tenda pameran Festival Depok 2009 rubuh karena kurang kuatnya tenda menampung derasnya air yang menggenang di atapnya.
Berdasarkan pemantauan Monde tenda yang rubuh dengan kondisi parah ada pada sisi depan stand Kecamatan Sukmajaya. Terlihat rangka penyangga tenda tak mampu menopang bobot di atasnya.
Ketika penulis menyusuri tenda stand kecamatan, ditemui seorang ibu yang masih berada di stan pameran Kecamatan Pancoran Mas. Ibu tersebut sedang membereskan barang-barang pameran yang dipajang. “Wah, saya musti angkutin barang dan buru-buru, nih, takut ketiban tenda,” katanya.
Peserta pameran dari berbagai stand terlihat mengevakuasi produk pamerannya agar tak terkena tetesan air, seperti buku-buku yang dipamerkan oleh Gramedia yang tampak ditumpuk.
Salah satu penjaga stand Book Cafe Zoe, Dian memaparkan kronologi kejadian rubuhnya tenda pameran.
“Hujan yang tiba-tiba deras (kemarin) sore, tiba-tiba ada dekat satu tiang tenda yang atapnya bocor. Tapi belum ada penanganan dari panitia sampai akhirnya bocornya makin parah, lalu rubuh di bagian belakang. Atas kejadian tersebut panitia baru bertindak melakukan penanganan” paparnya.
Lalu para peserta pameran, terang Dian, dihimbau paanitia untuk mengepak barang-barang. “Kami diminta untuk memindahkan buku-buku ke tempat yang aman.
Sedangkan dari stand Honda, Asmad kejadian ini merupakan gejala alam. “Tapi alangkah baiknya panitia penyelenggara dapat melakukan antisipasi sebelum menggelar acara pameran Festival Depok ini. Artinya dengan tenda-tenda yang memadai tidak mungkin terjadi kebocoran seperti saat ini,” keluhnya.
Humas Festival Depok, Andree menyebutkan kejadian ini di luar kendali manusia. “Sebelumnya kami sudah melakukan antisipasi dengan mengevakuasi orang, lalu sebagian barang-barang yang bisa segera dipindahkan. Kami selaku panitia meminta maaf pada seluruh peserta stand atas kejadian ini.”
Atas kejadian ini, lanjutnya, panitia akan membangun ulang tenda yang rubuh sehingga besok (hari ini) sudah dapat digunakan. “Ini dapat kami jadikan pelajaran agar kejadian serupa terulang lagi dalam pameran festival ini.”
Mengenai ganti rugi dari barang-barang pameran yang rusak terkena air belum dibicarakan lebih lanjut dengan peserta pameran. “Nanti akan kami bicarakan dengan para peserta yang bersangkutan tepatnya berapa totalnya. Untuk sekarang hanay informasi ini yang dapat kami berikan.”
Jumlah stand yang ada di Festival Depok jumlahnya 160 buah dengan bujet setiap stand antara Rp2 juta hingga Rp6 juta. Stand yang rusak tertimpa tenda salah satunya Dinas Pendidikan Kota Depok.
* Wartawan, tinggal di Depok.
Bahar D. Dirgantara*
BALAIKOTA DEPOK, 15/6/2009—Hujan deras yang mengguyur Kota Depok, kemarin sore, membuat tenda pameran Festival Depok 2009 rubuh karena kurang kuatnya tenda menampung derasnya air yang menggenang di atapnya.
Berdasarkan pemantauan Monde tenda yang rubuh dengan kondisi parah ada pada sisi depan stand Kecamatan Sukmajaya. Terlihat rangka penyangga tenda tak mampu menopang bobot di atasnya.
Ketika penulis menyusuri tenda stand kecamatan, ditemui seorang ibu yang masih berada di stan pameran Kecamatan Pancoran Mas. Ibu tersebut sedang membereskan barang-barang pameran yang dipajang. “Wah, saya musti angkutin barang dan buru-buru, nih, takut ketiban tenda,” katanya.
Peserta pameran dari berbagai stand terlihat mengevakuasi produk pamerannya agar tak terkena tetesan air, seperti buku-buku yang dipamerkan oleh Gramedia yang tampak ditumpuk.
Salah satu penjaga stand Book Cafe Zoe, Dian memaparkan kronologi kejadian rubuhnya tenda pameran.
“Hujan yang tiba-tiba deras (kemarin) sore, tiba-tiba ada dekat satu tiang tenda yang atapnya bocor. Tapi belum ada penanganan dari panitia sampai akhirnya bocornya makin parah, lalu rubuh di bagian belakang. Atas kejadian tersebut panitia baru bertindak melakukan penanganan” paparnya.
Lalu para peserta pameran, terang Dian, dihimbau paanitia untuk mengepak barang-barang. “Kami diminta untuk memindahkan buku-buku ke tempat yang aman.
Sedangkan dari stand Honda, Asmad kejadian ini merupakan gejala alam. “Tapi alangkah baiknya panitia penyelenggara dapat melakukan antisipasi sebelum menggelar acara pameran Festival Depok ini. Artinya dengan tenda-tenda yang memadai tidak mungkin terjadi kebocoran seperti saat ini,” keluhnya.
Humas Festival Depok, Andree menyebutkan kejadian ini di luar kendali manusia. “Sebelumnya kami sudah melakukan antisipasi dengan mengevakuasi orang, lalu sebagian barang-barang yang bisa segera dipindahkan. Kami selaku panitia meminta maaf pada seluruh peserta stand atas kejadian ini.”
Atas kejadian ini, lanjutnya, panitia akan membangun ulang tenda yang rubuh sehingga besok (hari ini) sudah dapat digunakan. “Ini dapat kami jadikan pelajaran agar kejadian serupa terulang lagi dalam pameran festival ini.”
Mengenai ganti rugi dari barang-barang pameran yang rusak terkena air belum dibicarakan lebih lanjut dengan peserta pameran. “Nanti akan kami bicarakan dengan para peserta yang bersangkutan tepatnya berapa totalnya. Untuk sekarang hanay informasi ini yang dapat kami berikan.”
Jumlah stand yang ada di Festival Depok jumlahnya 160 buah dengan bujet setiap stand antara Rp2 juta hingga Rp6 juta. Stand yang rusak tertimpa tenda salah satunya Dinas Pendidikan Kota Depok.
* Wartawan, tinggal di Depok.
Komentar